Suatu ungkapan perasaan yang tak tersampaikan ..
Saatku pertama kali masuk sekolah dan mengikuti kegiatan sore, tak kusangka aku bisa bertemu dengan sosok yang belum pernah kutemui sebelumnya. Sosok yang mempesonakanku dengan gerakan tangan dan kaki yang senada. Sosok yang melumpuhkan mataku dengan wajah rupawannya. Uh, aku tak kuasa.
Perlahan-lahan rasa ini mulai tumbuh, suatu perasaan yang menguasai hatiku. Hari-hariku berhias wajah manis akan dirinya, setiap detik aku selalu terpikirkan olehnya. Ku tak bisa menghilangkan 'dia' dari anganku. Mungkinkah aku? Cinta? Ah, tak mungkin. Padahal aku belum terlalu mengenalinya, dan bahkan dia samasekali tak mengenalku. Mungkin ini hanya perasaan kagum semata.
Day by day, waktu berjalan normal. Namun tidak dengan hatiku yang semakin bergejolak saat ku mulai mengenali sosok yang kukagumi selama ini. Aku mulai stalking semua accountnya yang telah kutemukan. Hingga aku tau banyak tentangnya, dari apa yang telah ia lakukan sampai siapa orang yang ia suka. Aku memang ahli dalam hal stalking. Cause I'm a profesianalist stalker.
Pada suatu ketika, ada seorang temanku yang mulai menyukainya. Dia mulai mendekati sang pujaan hatiku ini.-. Oh, I'm strong. Aku rapopo, ya..I don't care.. Jealous? Pasti ada rasa jeles. Kenapa dia bisa dekat sedangkan aku engga? Haha.itu karena aku tak punya nyali untuk mendekatinya. Lagipula ngapain mendekat? Toh, kalau jodoh pasti bakal ketemu nanti. Dan selama ini juga Insya Allah aku tulus mengaguminya, bukan modus :'
Aku merasa waktu memang berjalan semakin cepat. Karena tak terasa otw 2 th aku menyimpan rasaku ini, 2 th aku mengaguminya. Aku takbisa bilang bahwa ini cinta, karena akupun tak yakin._. Limit 2 tahun? Sungguhku tak percaya. Selama ini aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan, aku hanya bisa senang melihat senyuman manis terukir dibibirnya. Aku hanya bisa mendo'akan dia agar bisa mendapat yang terbaik, agar dia selalu dalam lindungan Allah. Aku hanya bisa memberi semangat lewat beberapa untaian kata yang kukirim untuknya.
Hari-hari yang paling menegangkannyapun kini sudah terlewati. Namun itu pertanda bahwa waktu untuk berpisah dengannya semakin dekat. Aku tak tau apa yang harus kulakukan, apa yang akan kupersembahkan. Mungkin rasa terpendam dalam hatiku ini yang telah kupersembahkan untuknya. Meski dia tak tau :,
Menghitung hari untuk menyambut waktu itu tiba. Andaiku punya Time Machine, inginku hentikan waktu yang berjalan dan mengembalikan ke waktu semasa aku masih bisa memandanginya. Tapi itu tidak mungkin, sangat tidak mungkin-,- Aku hanya bisa terdiam dan terpaku melihat waktu. Menangis dalam do'a, berteriak dalam hati. Ah, apa gunanya? Tak ada seorangpun yang tau. Meski ku berteriak memanggil namanya seribu kali dalam hati dan menangis kencang mendo'akan dia sukses, tak ada seorangpun yang mengetahuinya, hanya aku dan Allah.
Maka detik-detik terakhir ini aku gunakan untuk berdo'a kepada Tuhanku. "Kalau memang kami berjodoh, pertemukanlah kami kembali. Tapi jika tidak, tolong hapuskan rasaku ini terhadapnya, dan semoga dia mendapatkan sosok yang baik, meskipun sosok itu bukan aku."
Untuk 'dia'...
Terimakasih telah hadir untuk singgah dan menghiasi hatiku yang kelam ini. Terimakasih telah membuat hari-hariku lebih berwarna :') Selamat Tinggal dan Semoga Sukses!!
Dari 'aku'
Pengagummu