MATAN HADITS
﴿١﴾ عَنْ
أَبِى ذَرٍّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: ثَلاَثَةٌ لاَيُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ
إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ, قَالَ: فَقَرَأَهَا
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثَ مِرَارٍ, فَقَالَ أَبُوْ
ذَرٍّ: خَابُوْا وَخَسِرُوْا, مَنْ هُمْ يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اَلْمُسْبِلُ
إِزَارَهُ, وَالْمَنَّانُ وَالْمُنْفِقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَذِبِ (رواه مسلم)
"Diriwayatkan
dari Abu Dzar r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: Tiga macam orang yang kelak
pada hari kiamat Allah tidak mau berbicara dengan mereka dan tidak mau melihat
mereka, tidak menyucikan mereka dari dosa, dan mereka mendapat azab yang pedih.
Kata Abu Dzar: Rasulullah mengatakannya tiga kali. Abu Dzar berkata: Mereka
celaka dan rugi, siapakah mereka itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: Orang yang
memanjangkan kain sarungnya ke bawah hingga menyentuh tanah, yang
membangkit-bangkit (mengundat-undat) pemberian, dan penjual barang dagangan
dengan sumpah palsu". (HR. Muslim)
﴿٢﴾ عَنِ
ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: اَ ْلإِسْبَالُ فِى اْلإِزَارِ وَالْقَمِيْصِ وَالْعِمَامَةِ,
مَنْ جَرَّ شَيْئًا خُيَلاَءَ لَمْ يَنْظُرِ اللهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه ابو داود والنسائى)
"Diriwayatkan
dari Ibnu 'Umar r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: Memanjangkan kain, gamis,
dan sorban ke bawah hingga menyentuh tanah, orang yang memanjangkan semua itu
karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat". (HR.
Abu Dawud dan An Nasa'i)
﴿٣﴾ عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: أُتِىَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ فَقَالَ: اَضْرِبُوْهُ, قَالَ أَبُوْ
هُرَيْرَةَ: فَمِنَّا الضَّارِبُ بِيَدِهِ وَالضَّارِبُ بِنَعْلِهِ وَالضَّارِبُ
بِثَوْبِهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: أَخْزَاكَ اللهُ قَالَ:
لاَتَقُوْلُوْا هَذَا لاَتُعِيْنُوْا عَلَيْهِ الشَّيْطَانَ (رواه البخارى)
"Diriwayatkan
dari Abu Hurairah, ia berkata: Didatangkan kepada Nabi seseorang yang telah
minum khomer. Maka Nabi bersabda: Pukullah dia. Abu Hurairah berkata: Di antara
kami ada yang memukul dengan tangan, dengan sandal, dan dengan kain. Tatkala
selesai ada seseorang yang berkata kepada peminum (pemabuk) itu, semoga Allah
menghina padamu. Nabi bersabda: Janganlah kamu berkata demikian, jangan sampai
kamu membantu syaithan merusak orang itu". (HR. Bukhari)
﴿٤﴾ عَنْ
اَنَسِ ابْنِ مَالِكٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَلاَ
تَقَاطَعُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ
يَحْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ (متفق عليه)
"Diriwayatkan
dari Anas bin Malik r.a. bahwasannya Nabi saw. pernah bersabda: Janganlah
kalian saling membenci, saling iri, saling membelakangi, dan saling memutuskan
hubungan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim
tidak boleh memutuskan hubungan dengan saudaranya sesama muslim lebih dari tiga
hari". (Muttafaqun 'Alaih)
﴿٥﴾ عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ اْلإِثْنَيْنِ
وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَيُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا
إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيْهِ شَحْنَاءُ, فَيُقَالَ:
أَنْظِرُوْا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوْا هَذَيْنِ يَصْطَلِحَا (رواه مسلم)
وَفِى رِوَايَةٍ لَهُ: تُعْرَضُ اْلأَعْمَالُ فِى كُلِّ يَوْمِ خَمِيْسٍ
وَاثْنَيْنِ وَذَكَرَ نَحْوَهَ
"Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: pintu-pintu surga
terbuka pada setiap hari Senin dan Kamis, lalu Allah mengampuni setiap hamba
yang tidak menyekutukan sesuatu kepada Allah, kecuali orang yang saat itu
sedang berseteru antara ia dengan
saudaranya, kemudian Allah berfirman: Tangguhkan dua orang ini sehingga
mereka berdamai. Tangguhkan dua orang ini sehingga mereka berdamai. (HR.
Muslim)
Dan dalam
riwayat lain: "Dihadapkan amal-amal
perbuatan itu setiap hari Senin dan Kamis",kelanjutan haditsnya sama.
﴿٦﴾ عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلاَحَ فَلَيْسَ مِنَّا وَمَنْ
غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا (رواه مسلم)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ
فِيْهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلاً فَقَالَ: مَا هَذَا يَاصَاحِبَ الطَّعَامِ؟
قَالَ: أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَارَسُوْلَ اللهِ! قَالَ: أَفَلاَ جَعَلْتَهُ
فَوْقَ الطَّعَامِ حَتَّى يَرَاهُ النَّاسُ؟ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى (رواه مسلم)
"Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Rasulullah saw. pernah bersabda: Barangsiapa
membawa senjata untuk menyerang kami, maka dia bukan golongan kami, dan
barangsiapa menipu kami, maka dia bukan golongan kami". (HR. Muslim)
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Rasulullah saw. pernah lewat di sejumlah
bahan makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam bahan makanan itu,
kemudian jari-jari beliau menemukan bagian yang basah, lalu beliau bertanya:
Hai penjual bahan makanan, apakah basah ini? Orang itu menjawab: Kena hujan ya
Rasulullah! Beliau bertanya: Mengapa bagian yang basah itu tidak kau letakkan
di atas agar bisa dilihat oleh calon pembeli? Barangsiapa menipu, dia bukanlah
golonganku". (HR. Muslim)
﴿٧﴾ عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: ثَلاَثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَعْطَى بِى ثُمَّ غَدَرَ وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ
ثَمَنَهُ وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ جِيْرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُعْطِهِ
أَجْرَهُ (رواه البخارى)
"Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda: Allah berfirman: Ada
tiga macam (golongan manusia) yang menjadi musuh-Ku pada hari kiamat: 1) Orang
yang berjanji dengan nama-Ku kemudian tidak diakuinya, 2) Orang yang menjual
orang yang merdeka, kemudian dimakannya uang harganya, dan 3) Orang yang
mengupah kepada pekerja dan setelah diselesaikan pekerjannya tidak dibayar
upahnya". (HR. Bukhari)
﴿٨﴾ عَنْ
سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ: مَرَّ بِفِتْيَانٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَدْ نَصَبُوا
طَيْرًا وَهُم يَرْمُوْنَهُ وَقَدْ جَعَلُوْا لِصَاحِبِ الطَّيْرِ كُلَّ خَاطِئَةٍ
مِنْ نَبْلِهِمْ. فَلَمَّا رَأَوُا ابْنَ عُمَرَ تَفَرَّقُوْا, فَقَالَ اِبْنُ
عُمَرَ: مَنْ فَعَلَ هَذَا؟ لَعَنَ اللهُ مَنْ فَعَلَ هَذَا. إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ مَنِ اتَّخَذَ شَيْئًا فِيْهِ الرُّوْحُ
غَرَضًا (متفق عليه)
"Diriwayatkan
dari Sa'id bin Jubair beliau berkata: Ibnu 'Umar melewati beberapa pemuda
Quraisy yang mengikat seekor burung untuk mereka jadikan sebagai sasaran
bidikan panah dan mereka membayar kepada pemilik burung tersebut pada setiap
kali bidikan mereka meleset. Tatkala mereka melihat Ibnu 'Umar, mereka bubar,
lalu Ibnu 'Umar bertanya: Siapa yang melakukan ini? Allah mengutuk orang yang
melakukan ini. Sungguh Rasulullah saw. mengutuk orang yang menjadikan makhluk
bernyawa sebagai sasaran". (Muttafaqun 'Alaih)
﴿٩﴾ عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ
مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ, يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ
كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ
الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَيَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا
وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا (رواه مسلم)
"Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. telah bersabda: ada dua golongan
penghuni neraka yang belum aku lihat: 1) Orang-orang yang membawa cemeti
(pecut) bagai ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang lain; 2) Para
wanita yang berpakaian tetapi auratnya terlihat,
yang memikiat hati pria dan berjalan lenggak-lenggok (suka merayu). Rambut
mereka dibuat seperti punuk onta yang mereng. Mereka tidak dapat masuk surga
dan tidak dapat mencium baunya surga, padahal baunya surga itu bisa tercium
dari jarak yang sangat jauh". (HR. Muslim)
﴿١٠﴾ عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ
الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اُسْتُشْهِدَ فَأُتِىَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ
فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا, قَالَ: قَتَلْتُ فِيْكَ حَتَّى
اسْتُشْهِدْتُ. قَالَ: كَذَبْتَ, وَلَكِنَّكَ قَتَلْتَ ِلأَنْ يُقَالَ جَرِئٌ
فَقَدْ قِيْلَ, ثُمَّ أَمَرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِىَ فِى
النَّارِ, وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِىَ
بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ:
تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيْكَ الْقُرْآنَ. قَالَ: كَذَبْتَ,
وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ
قَارِئٌ فَقَدْ قِيْلَ, ثُمَّ أَمَرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى
أُلْقِىَ فِى النَّارِ, وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ
أَصْنَافِ الْمَالِ, فَأُتِىَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا, قَالَ:
فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيْلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ
فِيْهَا إِلاَّ أَنْفَقْتُ فِيْهَا لَكَ, قَالَ: كَذَبْتَ, وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ:
هُوَ جَوَادٌ فَقَدْ قِيْلَ, ثُمَّ أَمَرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ
أُلْقِىَ فِى النَّارِ (رواه
مسلم)
"Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw.
bersabda: Sesungguhnya manusia yang pertama diadili pada hari kiamat adalah: 1)
Orang yang terbunuh dalam pertempuran, lalu dia dihadapkan kepada Allah,
kemudian Allah menampakkan kenikmatan kepada orang itu dan orang itu
melihatnya, lalu Allah bertanya: "Apa amalanmu untuk meraih kenikmatan
itu?" Orang itu menjawab: "Saya pernah berperang membela agama-Mu
sehingga saya mati syahid". Allah berfirman: "Kau berdusta! Kau
berperang agar kau disebut sebagai pemberani dan kau telah disebut
pemberani". Maka diputuskan hukuman orang itu, lalu dia ditarik dibagian
mukanya hingga dilemparkan ke neraka. 2) Orang yang mempelajari ilmu lalu dia
ajarkan kepada orang lain dan dia juga membaca Al Qur'an. Orang itu dihadapkan
kepada Allah, lalu Allah menampakkan kenikmatan kepadanya dan orang itupun
melihatnya. Allah bertanya: "Apa amalanmu untuk meraih kenikmatan
itu?" Orang itu menjawab: "Saya telah mempelajari ilmu, lalu saya
mengajarkannya dan saya juga telah membaca Al Qur'an karena-Mu". Allah
berfirman: "Kau berdusta! Kau mempelajari ilmu agar kau disebut sebagai orang
alim (ilmuwan) dan kau membaca Al Qur'an agar kau disebut sebagai qari', dan
kau sudah disebut seperti itu". Maka diputuskan hukuman atas orang itu,
lalu ditarik di bagian wajahnya hingga dia dilemparkan ke dalam neraka. 3)
Orang yang diberi kelonggaran oleh Allah dan diberi segala macam harta, lalu
dihadapkan kepada Allah, lalu Allah menampakkan kenikmatan kepadanya dan orang
itupun melihatnya. Allah bertanya: "Apa amalanmu untuk meraih kenikmatan
itu?" Orang itu menjawab: "Tidak ada kebaikan yang Engkau perintahkan
untuk didanai melainkan aku turut mendanainya karena-Mu". Allah berfirman:
"Kau berdusta! Kau berbuat seperti agar kau disebut dermawan dan kau sudah
disebut sebagai dermawan (saat di dunia)". Maka diputuskan hukuman atas orang
itu, lalu ditarik di bagian wajahnya hingga dia dilemparkan ke dalam neraka. (HR. Muslim)